integritas pemimpinPada kesempatan ini saya akan menyampaikan sedikit kisah tentang Alexander The Great, atau yang dikenal juga dengan nama Iskandar Zulkarnain. Yaitu seorang Raja Romawi yang sangat terkenal dengan kepemimpinannya. Berikut adalah salah satu cerita mengenai kepemimpinannya. Suatu ketika Alexander The Great memimpin langsung pasukannya dalam sebuah misi . Setelah hampir dua minggu berjalan melintasi gurun pasir yang panas dan kering ia dan pasukannya kelelahan dan hampir mati karena kehausan. Tetapi Alexander tetap semangat dan antusias memimpin pasukannya untuk terus melanjutkan misi-nya.

Dalam perjalanan di siang hari yang sangat panas, dua orang pasukannya datang menemui Alexander dengan membawa sebotol air yang mereka ambil dari sebuah kolam air yang telah kerontang. Kolam air itu kering dan hanya ada sedikit air yang tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh pasukan. Melihat hal ini, Alexander membuang air itu ke gurun pasir. Sang Raja berkata : ” Tidak ada gunanya bagi seseorang untuk minum di saat banyak orang sedang kehausan !”

Kisah ini mencerminkan sikap seorang pemimpin yang memiliki integritas tinggi. Sebagai pemimpin kita tidak bisa memperlakukan orang lain hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan kita. Kita harus menunjukkan ketulusan dan keteguhan hati dengan sama-sama merasakan apa yang orang-orang rasakan. Integritas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran.” Dalam hal ini berarti adanya kesatuan yang konsistensi antara apa yang kita katakan dengan apa yang kita perbuat.

Integritas adalah faktor kepemimpinan yang paling penting. Integritas bukanlah apa yang kita lakukan melainkan lebih banyak ke siapa diri kita. Siapa diri kita ini bisa terus menerus diperbaiki, baik dengan menetapkan nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai bagi diri kita sendiri. Dan pada akhirnya siapa diri kita akan menentukan apa yang kita lakukan. Hal yang bisa di katakan sulit dalam integritas kepemimpinan adalah ketika terjadi perbedaan nilai, norma ataupun kepentingan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan para pemimpin atau politisi yang memiliki integritas rendah, contohnya adalah menjanjikan sesuatu, namun di lapangan yang dikerjakannya berbeda. Kurangnya integritas inilah yang juga menyebabkan pemberantasan korupsi di Indonesia berjalan di tempat.

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan bersama ( organisasi ). Cara alamiyah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” ( praktik )

Kita semua dapat menjadi pemimpin yang memiliki integritas yang tinggi. Jika kita bisa menjadi pemimpin dalam lingkup yang kecil misalnya diri kita, maka kita akan bisa menjadi pemimpin dalam lingkup yang lebih besar seperti di sebuah organisasi . Jika seseorang tidak bisa memimpin hal kecil, maka orang tersebut tidak akan bisa memimpian hal yang besar.
” Jika sebuah bangsa sudah bisa berpikir, pasti mendapatkan kejayaan ”
Sumber: http://hipnotherapi.wordpress.com/2011/08/11/integritas-seorang-pemimpin/